Kehebatan Keseimbangan Kata Al-Quran


Mukjizat Al-Quran mukjizat berarti mukjizat yang dimiliki atau yang terdapat di dalam Al-Quran, bukannya bukti kebenaran yang datang dari luar Al-Quran atau faktor luar. Kemukjizatan Al-Quran meliputi berbagai Aspek. Dalam buku Mukjizat Al-Quran membatasi segi kemukjizatan Al-Quran pada tiga aspek utama, iaitu :
1.      Keindahan dan ketelitian bahasa.
2.      Isyarat Ilmiah.
3.      Pemberitaan benda-benda yang gaib.

Semakin Al-Quran itu diteliti semakin banyak benda diketahui dan mengagumkan sesiapa sahaja yang membacanya. Antanya ialah Keseimbangan Redaksi Al-Quran atau keseimbangan pemilihan kata-kata di dalam Al-Quran.

A.    Keseimbangan Antara Jumlah Bilangan Kata dan Antonimnya.

            Pernemuan keseimbangan kata kemukakan oleh Abdurrazaq Naufal di dalam kitabnya Al-Ijaz Al-‘Adad Al-Quran Al-Karim (Kemukjizatan dari segi Bilangan dalam  Al-Quran) secara panjang lebar berserta contoh menghuraikan keseimbangan ini. Antara menarik yang boleh penulis kongsikan ialah:

Kata
Bilangan disebut
الحياة (kehidupan)
Masing-masing sebanyak
145 kali
الموت(kematian)
النفع(manfaat)
Masing-masing sebanyak
50 kali
الفساد(kerusakan/mudharat)
الحر(panas)
Masing-masing sebanyak
4 kali
البرد(dingin)
الصالحات(kebajikan)
Masing-masing sebanyak
167 kali
السيئات(keburukan)
الطمأنينة(ketenangan)
Masing-masing sebanyak
13 kali
الضيق(kesempitan)
الرهبة(cemas/takut)
Masing-masing sebanyak
8 kali
الرغبة(harap/ingin)
الكفر(kekufuran)
Masing-masing sebanyak
17 kali
الإيمان(iman)
كفر(kufur)
Masing-masing sebanyak
8 kali
إيمان(Iman)
الصيف(musim panas)
Masing-masing sebanyak
1 kali
الشتاء(musim sejuk)
 
B.     Keseimbangan Jumlah Bilangan Kata dengan Sinonim atau Makna yang dikandungnya.
Kata
Bilangan disebut
الحرث(membajak)
Masing-masing sebanyak
14 kali
الزراعة(bertani)
العجب(Membanggakan diri)
Masing-masing sebanyak
27 kali
الغرور(angkuh)
الضالون(Orang sesat)
Masing-masing sebanyak
17 kali
الموتى(Mati)
القرأن(Al-Quran)
Masing-masing sebanyak
70 kali
الوحى(wahyu)
الإسلام(Islam)
العقل(akal)
Masing-masing sebanyak
49 kali
النور(cahaya)
الجهر(nyata)
Masing-masing sebanyak
16 kali
العلاينة(nyata)

C.     Keseimbangan Antara Jumlah Bilangan Kata dengan Jumlah Kata yang Menunjukkan kepada Akibatnya.
Kata
Bilangan disebut
الإنفاق(menafkahkan)
Masing-masing sebanyak
73 kali
الرضا(kerelaan)
البخل(kekikiran)

Masing-masing sebanyak
12 kali
الحسرة(penyesalan)
الكافرون(orang-orang kafir)

Masing-masing sebanyak
154 kali
النار(pembakaran)
الزكاة(penyucian)
Masing-masing sebanyak
32 kali
الركات(kebajikan yang banyak)
الفاخشة(kekejian)
Masing-masing sebanyak
56 kali
الغضب(murka) 

D.    Keseimbangan Antara Jumlah Bilangan Kata dan Kata Penyebabanya.
Kata
Bilangan disebut
الإسراف(pemborosan)
Masing-masing sebanyak
23 kali
السرعة(tergesa-gesa)
الموعظة(nasihat/petua)
Masing-masing sebanyak
25 kali
اللسان(lidah)
الأسرى(tawanan)
Masing-masing sebanyak
6 kali
الحرب(perang)
السلام(kedamaian)
Masing-masing sebanyak
60 kali
الطيبات(kebajikan)


Di samping keseimbangan diatas, ditemukan juga Keseimbangan khusus seperti penyebutan Hari, Al-Quran dan lain-lain, contohnya :
1.      Kata  اليوم (hari) dalam bentuk tunggal disebut sebanyak 365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun. Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada banyak atau jama’ أيام (ayyam) dan dua (يومين) jumlah keseluruhan hanya 30 kali, sejumlah hari-hari dalam sebulan. Di sisi lain pula kata yang berarti ‘Bulan’ شهر – أشهر  hanya terdapat dua belas kali, sejumlah bulan dalam setahun.
2.      Al-Quran menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”, dan penjelasan ini diulangi sebanyak tujuh kali pula iaitu pada surah Al-Baqarah:29, Al-Isra’:44, Al-Mukminuun:86, Fushshilat: 12, Ath-Thalaq: 12, Al-Mulk: 3, Nuh: 15.
3.      Manakala kata yang menunjukkan kepada utusan Tuhan, baik رسول   (rasul), atau نزير   (pemberi peringatan) keseluruhannya bejumlah 518 kali. dan jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, dan rasul, dan pembawa berita tersebut, yakni 518 juga. Yang wajib diketahui ialah 25 rasul.

                   Begitulah kehetan Al-Quran yang tidak boleh ditandingi oleh sesiapa sahaja. Di dalam Al-Quran Allah swt mencabar manusia yang tidak mepercayai Al-Quran supaya meniru sebagaimana Al-Quran walaupun satu ayat, sebagaimana dalam firman-Nya :
Artinya :
     Katakan (sampaikanlah), “Seandainya manusia dan jin berhimpun untuk menyusun semacam Al-Quran ini, mereka tidak akan mampu melakukannya, walaupun mereka saling membantu.” (QS Al-Isra’ : 88).

Disedakan Oleh :
Faizal

0 comments:

Catat Ulasan